Pemerintah benar-benar memacu upaya pemulihan di Aceh dan Sumatera. Fokusnya sekarang ada pada dua hal vital: listrik dan komunikasi. Di lapangan, suplai listrik jadi kebutuhan yang paling mendesak, titik. Tanpa itu, semuanya serasa mandek.
Menurut Kepala BNPB, Letjen Suharyanto, situasinya mulai ada titik terang. Fasilitas publik seperti kantor bupati dan kantor pemerintah kini ramai dikunjungi warga. Tempat-tempat itu bukan cuma untuk ambil logistik, tapi juga jadi titik kumpul cari sinyal.
“Wi-Fi sudah bisa terbatas, Bapak Presiden. Jadi sekarang kantor bupati, kantor-kantor pemerintah, itu tempat berkumpulnya masyarakat. Di samping mendapatkan logistik, mereka juga mendapatkan sinyal, Bapak Presiden,”
Ujarnya dalam Rapat Terbatas di Banda Aceh, Minggu malam kemarin.
Namun begitu, dia mengakui persoalan listrik belum sepenuhnya beres. Pemulihan masih berjalan, dan BNPB terus mendorong percepatan penanganan bersama kementerian lain.
“Tentu saja masih kurang, ini akan kita terus dorong, Bapak Presiden,” tegas Suharyanto.
Dia lalu memaparkan angka yang cukup menggembirakan. Dari total 23 kabupaten dan kota di Aceh, pemulihan listrik sudah mencapai 81 persen. Dan arahan terbaru dari Menteri ESDM menargetkan semuanya pulih dalam waktu dekat.
Artikel Terkait
Freeport Serahkan Pusat Sains Modern ke UNCEN, Dukung Generasi Papua Kuasai STEM
Magnum Resmi Lepas dari Unilever, Saham Perdana Dibuka di Bursa Amsterdam
Kilang Tuban Menanti Keputusan Akhir di Tengah Ketegangan Geopolitik
SLIS: Dari Kipas Angin hingga Motor Listrik, Ini Profil Emiten yang Lagi Naik Daun