“Penghargaan ini bukan hanya tentang skor atau penilaian. Bagi kami, predikat Sangat Tepercaya adalah cerminan komitmen setiap insan PNM untuk bekerja dengan standar integritas tertinggi. GCG bagi PNM bukanlah jargon atau kewajiban administratif, tetapi fondasi moral dalam bekerja karena yang kami layani bukan hanya angka laporan, tetapi jutaan nasabah yang menitipkan harapan untuk tumbuh bersama PNM,” ujar Dodot.
Dia melanjutkan, tata kelola yang baik berhubungan langsung dengan kualitas layanan dan dampak pemberdayaan perusahaan bagi masyarakat.
“Ketika tata kelola dijalankan dengan benar, program yang kami jalankan menjadi lebih tepat sasaran, risiko bisa dikelola, dan yang paling penting kepercayaan nasabah kepada PNM semakin kuat. Banyak dari mereka yang awalnya belum memiliki usaha, kini sudah mampu membangun bisnis sendiri, berkembang, dan bahkan memberdayakan lingkungan sekitarnya. Mereka bukan hanya tumbuh bersama PNM, tetapi juga menjadi inspirasi bagi keluarga dan komunitas di sekelilingnya,” tambahnya.
Di sisi lain, predikat ini juga merefleksikan budaya internal PNM yang dibangun dengan serius. Mereka berusaha mengedepankan transparansi, akuntabilitas, dan integritas dalam setiap langkah. Pendekatan tata kelola yang menyeluruh ini pada akhirnya memperkuat kepercayaan dari berbagai pihak mulai dari pemegang saham, regulator, hingga lebih dari 22,7 juta nasabah yang menjadi bagian dari ekosistemnya.
Jadi, penghargaan ini lebih dari sekadar piala atau sertifikat. Ini pengingat bahwa tata kelola yang baik adalah cara PNM menjaga amanah. Di balik setiap proses operasional, ada cerita, harapan, dan perjuangan usaha mikro yang coba dibangkitkan. Dengan capaian ini, komitmen untuk menghadirkan dampak nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat tentu harus terus digaungkan.
Artikel Terkait
IHSG Terseret ke Zona Merah, LQ45 Anjlok Lebih Dalam
23 Izin Tambang di Sumut Diperiksa Ulang Usai Banjir dan Longsor
Folago dan Emiten Teknologi Lainnya Melesat, Indeks Sektor Tembus 159%
Sensus Ekonomi 2026: Potret Nyata Wajah Baru Konsumsi Indonesia