Dia menceritakan, pada saat pertama kali Cau Chocolates didirikan, cokelat atau kakao di Indonesia itu kita produsen nomor 3 di dunia.
Baca Juga: Berisi Fitnah, TKN Prabowo-Gibran Bakal Laporkan Koran Achtung ke Polisi
Pada tahun 2017 mereka menyadari bahwa produk Indonesia banyak diekspor dalam bentuk biji, dan kembali masuk ke Indonesia dalam bentuk produk jadi yakni cokelat yang memiliki add value tinggi.
Di samping itu, Kadek Surya menambahkan, pabrik cokelat di Bali didominasi perusahaan asing karena lebih unggul dari sisi teknologi. Hal ini yang membuat dirinya ingin memberdayakan kakao Indonesia sebagai produk olahan cokelat asli Bali.
"Setelah kami melihat itu, kami menyadari bahwa ini ada peluang besar yang seharusnya bisa digarap oleh masyarakat lokal. Jadi itulah kemudian dasar kami di Cau Chocolates untuk mencoba pertama kali membangun pabrik cokelat milik orang Bali pertama yang betul-betul kita miliki sendiri," jelasnya.
Baca Juga: Persiapan Pemilihan Ketua PWI Jaya 2024-2029 Telah Dimulai
Adapun, produk olahan cokelat milik Cau Chocolates kini jumlahnya mencapai 200 jenis, di mana produk yang paling diminati adalah produk cokelat jadi yaitu cokelat batang yang sebagian besar dijual melalui toko oleh-oleh khas Bali untuk di dalam negeri dan juga dijajakan di sejumlah Duty Free yang ada di beberapa negara. Tidak hanya itu, Cau Chocolates juga memiliki toko sendiri dengan nama Chocoland Bali.
Untuk mendapatkan kakao yang akan diolah menjadi cokelat, Kadek Surya menyampaikan, pihaknya kebun kelolaan sendiri. Selain itu, Cay Chocolates juga bekerja sama dengan sejumlah petani kakao lokal.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jakarta.suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Ahok Mundur Dukung Ganjar, Menteri BUMN Erick Terus Terang Dukung Prabowo
Grand Opening 911 Coffee, Bupati Garut Sebut TNI-Polri Dukung Kedatangan Investor
Bansos BPNT Cair! Tapi Nominalnya Berubah Jadi 200 Ribu Per Bulan? Berikut Penjelasan dari Pemerintah
Erick Thohir Anggap Usulan Perubahan BUMN Jadi Koperasi Sebagai Sebuah Ironi