Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sendiri menyatakan kesiapannya untuk merevitalisasi pabrik pupuk. Langkah ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden. Tujuannya jelas: produksi lebih efisien, pasokan stabil, dan yang paling penting, harga tetap terjangkau buat petani kecil.
“Revitalisasi pabrik pupuk akan kami dorong agar produksi lebih efisien, pasokan lebih stabil, dan harga lebih terjangkau bagi petani,” tegas Amran dalam sebuah keterangan tertulis, Sabtu (18/10).
“Ini sejalan dengan semangat besar pemerintah untuk mencapai swasembada pangan,” pungkasnya.
Jadi, anggaran subsidi non-energi dalam RAPBN 2026 naik jadi Rp 108,825 triliun. Naik sekitar Rp 4,57 triliun dari tahun sebelumnya. Pupuk, tentu saja, jadi bagian penting di dalamnya. Semua kebijakan ini bermuara pada satu harapan: ketahanan pangan nasional yang lebih kokoh.
Artikel Terkait
Optimisme UMKM Melonjak, Meski Tekanan Laba Masih Mengintai
IHSG Menguat 68 Poin, Sektor Infrastruktur dan Transportasi Jadi Penggerak
Infrastruktur Jalan Nasional di Sumatera Porak-Poranda Diterjang Banjir dan Longsor
INET Siapkan Rp3,2 Triliun untuk Gempur Infrastruktur Digital dan Akuisisi