Lalu, di mana saja persebarannya? Rinciannya cukup luas.
Pulau Sumatra menjadi penyumbang lahan terbesar. Aceh memimpin dengan 20.400 hektare, disusul Sumatra Utara (14.210 ha), Sumatra Barat (5.600 ha), Lampung (2.500 ha), Sumatra Selatan (2.400 ha), Jambi (2.200 ha), dan Bengkulu (1.000 ha).
Di Pulau Jawa, kontribusi terbesar dari Jawa Barat (8.545 hektare), lalu Jawa Timur (7.300 ha), dan Jawa Tengah (3.350 ha). Sementara di Bali dan Nusa Tenggara, ada tambahan dari Bali (1.500 ha), NTB (4.900 ha), serta NTT yang cukup signifikan, 6.955 hektare.
Kawasan Timur Indonesia juga tak ketinggalan. Sulawesi Selatan menyiapkan 10.050 hektare, diikuti Sulawesi Barat (1.200 ha) dan Sulawesi Tengah (1.000 ha). Bahkan di Papua, ada alokasi lahan di Papua Tengah (2.600 ha) dan Papua Pegunungan (2.000 ha).
Targetnya memang ambisius. Tapi, dengan peta jalan yang sudah digariskan dan anggaran yang disiapkan, Kementan tampaknya serius ingin menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di peta kopi global.
Artikel Terkait
Menteri Pertanian Pastikan Banjir Sumatera Tak Ganggu Stok Pangan Nasional
Waskita Karya Lepas Saham Tol Cimanggis-Cibitung Senilai Rp 3,28 Triliun
Deretan Emiten Paling Royal Bagi Dividen di 2025
Menteri Investasi: Pencabutan Izin Bandara Morowali Tak Halau Investor