Wall Street menutup perdagangan Selasa (25/11) dengan catatan hijau yang cukup meyakinkan. Penguatan ini didorong oleh sederet data ekonomi AS yang dianggap mendukung langkah Federal Reserve untuk memangkas suku bunga ketiga kalinya pada Desember mendatang.
Dow Jones Industrial Average melonjak 569,39 poin (1,23%) ke level 47.017,66. Sementara S&P 500 bertambah 48,51 poin (0,72%) menjadi 6.753,63. Nasdaq Composite juga ikut naik, meski lebih moderat, dengan kenaikan 93,49 poin (0,40%) menjadi 22.964,28.
Laporan September dari Departemen Perdagangan dan Tenaga Kerja AS menjadi angin segar bagi pasar. Data penjualan ritel dan harga produsen menunjukkan konsumsi yang melambat sekaligus inflasi yang terus mereda.
Peter Cardillo, ekonom pasar di Spartan Capital Securities, New York, memberikan tanggapannya.
“Memang data ini kan kondisi September, sementara kita sekarang sudah November. Tapi trennya jelas, inflasi tidak memburuk. Ini yang membuka peluang bagi Fed untuk memotong suku bunga bulan Desember nanti,” ujarnya.
Namun begitu, ada juga data yang kurang menggembirakan. Laporan terbaru dari Conference Board menunjukkan penurunan kepercayaan konsumen yang lebih buruk dari perkiraan, dengan ekspektasi jangka pendek yang anjlok hampir 12%.
Cardillo kembali menanggapi.
“Nah, ini kan kita mau masuk musim liburan. Data seperti ini jelas bukan pertanda baik. Menurut saya, ini justru jadi alasan tambahan yang kuat kenapa suku bunga perlu diturunkan pada Desember.”
Artikel Terkait
Pemegang Kendali ISSP Gelontorkan Rp 1,52 Miliar untuk Borong 3,52 Juta Saham
Saham Konglo Hapsoro Melesat, RAJA dan Kawan-kawan Cetak Rekor Baru
Superbank Pacu Akuisisi, IPO Desember 2025 Ditaksir Tembus Rp 3 Triliun
IHSG Berayun di Awal Perdagangan, Sektor Kesehatan dan Energi Jadi Penopang