Analisis Proyeksi Harga Emas: Sentimen Pasar Masih Beragam
Harga emas dunia mengalami tekanan pekan lalu, ditutup melemah signifikan pada sesi Jumat. Pergerakan ini terutama dipicu oleh komentar hawkish dari sejumlah pejabat Federal Reserve yang meredam ekspektasi pemotongan suku bunga pada bulan Desember.
Pada penutupan pasar, harga emas spot tercatat turun 2,3 persen menuju level USD 4.072,49 per troy ons. Meski sempat terjun lebih dari 3 persen di sesi awal, secara keseluruhan pekan lalu emas masih berhasil mencetak kenaikan sebesar 2,3 persen.
Faktor Penggerak Harga Emas: Sinyal The Fed dan Ekspektasi Suku Bunga
Sentimen di pasar emas dan perak melemah seiring dengan menurunnya probabilitas pemotongan suku bunga The Fed. Hal ini ditegaskan oleh para ahli di bidang perdagangan logam mulia. Pasar saham global juga ikut terseret dalam gejolak yang sama, merespons sinyal kebijakan moneter yang lebih ketat.
Ketidakpastian pasar diperparah oleh kekosongan data ekonomi penting akibat penutupan pemerintahan AS yang berkepanjangan. Situasi ini membuat The Fed dan pelaku pasar harus bergerak tanpa panduan jelas menjelang pertemuan kebijakan bulan depan.
Ekspektasi investor sebelumnya mengarah pada harapan perlambatan ekonomi yang akan membuka ruang bagi pemotongan suku bunga. Namun, harapan ini memudar seiring dengan semakin banyaknya pejabat The Fed yang bersikap lebih berhati-hati terhadap pelonggaran kebijakan lanjutan.
Data terbaru dari CME Group FedWatch menunjukkan penurunan signifikan dalam perkiraan pasar. Peluang pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin bulan depan turun menjadi 50 persen, dari level 64 persen di awal pekan.
Artikel Terkait
IHSG Menguat ke 8.414: Sektor Properti & Infrastruktur Jadi Penggerak Utama
Analisis IHSG Pekan Ini: Proyeksi & Rekomendasi Saham untuk Capai 8.500
Rekomendasi Saham BBCA, BMRI, INCO, BRPT, UNVR: Analisis & Target Harga Terkini
IHSG Menguat ke 8.400, Rupiah Mengapai Rp 16.707/USD: Analisis Pasar Senin Ini