Analis memproyeksikan bahwa IHSG berpotensi untuk menguji area support terdekat. Level support kunci diperkirakan berada pada kisaran. Sementara itu, level resistance utama berada di, dengan titik pivot di.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun terdapat tekanan jangka pendek, tren IHSG dalam jangka menengah hingga panjang masih dinilai berada dalam kondisi bullish. Oleh karena itu, pelemahan yang terjadi saat ini lebih dipandang sebagai koreksi dalam kerangka tren naik yang lebih besar.
Ringkasan Perdagangan Sebelumnya
Pada penutupan perdagangan terakhir, IHSG ditutup melemah tipis. Indeks sempat menghabiskan sebagian besar sesi di zona hijau, namun tekanan jual yang muncul di akhir sesi perdagangan mendorong indeks untuk berbalik melemah. Secara mingguan, IHSG tercatat mengalami penurunan.
Dari sisi sektoral, saham-saham industri mencatatkan koreksi terdalam, sementara sektor infrastruktur menjadi penopang utama dengan catatan penguatan terbesar. Nilai tukar Rupiah sendiri bergerak menguat, sementara mayoritas bursa saham di kawasan Asia ditutup melemah, mengikuti tekanan dari pelemahan yang terjadi di Wall Street.
Artikel Terkait
Proyeksi Harga Aluminium Global 2025: Strategi Hijau INALUM Dongkrak Daya Saing
Ekonomi Indonesia 2026 Diproyeksikan Tumbuh 6%, Ini Kata Menkeu Purbaya
Daftar 776 Fintech Ilegal Diblokir OJK: Waspada Pinjol & Investasi Palsu!
Revisi PMK 49/2025 Dipercepat, Pacu Kredit Rp 3 Miliar per Kopdes Merah Putih