Kinerja kuartal ketiga 2025 menjadi penopang utama dengan pertumbuhan yang sangat kuat secara kuartalan (quarter-on-quarter/QoQ). Pendapatan CPIN pada kuartal III naik 14,2 persen QoQ menjadi Rp17,54 triliun. Lonjakan ini ditopang oleh performa segmen DOC yang meroket 51,4 persen dibanding kuartal sebelumnya, diikuti oleh pertumbuhan segmen feed sebesar 20,1 persen QoQ dan broiler yang naik 14,6 persen QoQ.
Pemulihan kinerja kuartalan ini sejalan dengan kenaikan harga live bird dan DOC sepanjang kuartal tersebut. Dampaknya terhadap profitabilitas bahkan lebih dramatis, di mana laba bersih CPIN melonjak 299 persen secara kuartalan menjadi Rp1,46 triliun pada kuartal III berkat kombinasi pertumbuhan pendapatan dan stabilnya beban operasional perusahaan.
Ekspansi Bisnis dan Rekomendasi Analis
Untuk memperkuat struktur bisnis dan efisiensi jangka panjang, CPIN melalui PT Charoen Pokphand Jaya Farm telah menyelesaikan akuisisi fasilitas breeding unggas senilai lebih dari Rp400 miliar dari PT Satwa Utama Raya, sebuah entitas yang sudah dikendalikan CPIN.
Melihat prospek yang positif, analis dari Phintraco Sekuritas mempertahankan rekomendasi Beli untuk saham CPIN. Tidak hanya itu, target harga saham juga dinaikkan menjadi Rp5.700 per saham dari posisi sebelumnya Rp5.400. Valuasi ini didasarkan pada metode Discounted Cash Flow dengan asumsi required return sebesar 6,95 persen dan terminal growth 3,43 persen. Jika tren harga komoditas unggas stabil hingga akhir tahun, kinerja CPIN diproyeksikan akan tetap solid.
Artikel Terkait
Konglomerasi Cetak Rekor, IHSG Melesat 22% di 2025
Geliat 15 Bendungan Baru: Dari Way Apu yang Hampir Rampung hingga Riam Kiwa yang Baru Dimulai
CUAN Rebut 20% Saham SINI, Sinyal Akuisisi Bertahap Dimulai
Menperin Pacu Industri Nonmigas Tumbuh 5,51% di Tengah Tantangan Impor