Proyeksi Harga CPO Tembus MYR5.000 Didorong Rencana Kebijakan B50 Indonesia
Harga minyak sawit mentah atau CPO berpeluang melanjutkan penguatan dan bahkan diperkirakan dapat menembus level MYR5.000 per ton pada paruh pertama tahun 2026. Optimisme ini didorong oleh rencana ambisius pemerintah Indonesia untuk memperluas mandat biodiesel domestik dari B35 menjadi B50.
Langkah strategis ini diprediksi akan secara signifikan memperketat pasokan minyak nabati di pasar global, sehingga memberikan tekanan positif pada reli harga komoditas kelapa sawit dunia.
Dampak Positif B50 terhadap Kinerja Emiten Sawit
Pengamat pasar modal menilai rencana penerapan biodiesel B50 pada tahun depan berpotensi menjadi katalis positif yang kuat bagi kinerja saham-saham emiten perkebunan kelapa sawit di bursa efek.
Dengan asumsi mandat B50 dapat berjalan secara penuh, berbagai studi dan pernyataan resmi memproyeksikan penyerapan CPO untuk kebutuhan biodiesel domestik dapat mencapai kisaran 18 hingga 20 juta ton per tahun. Kondisi ini diyakini akan langsung memberikan dampak positif terhadap kinerja finansial perusahaan-perusahaan CPO.
Analisis Teknikal dan Rekomendasi Saham Sawit
Meski prospek fundamental terlihat kuat, dari sisi analisis teknikal diingatkan bahwa beberapa saham sektor sawit telah mencatatkan kenaikan harga yang cukup signifikan dan berpotensi mengalami fase koreksi terlebih dahulu.
Artikel Terkait
Rp100 Miliar Bantuan Darurat Disalurkan untuk Korban Bencana di Sumatera
Indosat Permudah Aktivasi Paket Internet Jelang Liburan, IM3 dan Tri Siap Dukung Momen Keluarga
Klinik UMKM Bangkit Siap Bantu Pelaku Usaha di Tiga Provinsi Terdampak Bencana
DJP Pacu Aktivasi Coretax, 9,87 Juta Akun Terdaftar Jelang Tutup Tahun