“Awalnya kami mengira hanya beberapa individu yang melakukan ini,” aku Serota, yang melakukan penelitian ini saat masih menjadi mahasiswa doktoral di UC Berkeley. “Tetapi ketika kami sampai di sana... kami melihat banyak sekali puma yang terdeteksi di dekat koloni penguin.”
Puma pemakan penguin lebih toleran
Untuk membuktikan dugaan mereka, tim memasang kamera dan melacak 14 puma dengan kalung GPS antara 2019 dan 2023. Hasilnya? Sembilan dari puma yang dilacak ternyata memangsa penguin, sementara lima lainnya tidak. Perbedaan perilaku antara kedua kelompok ini cukup mencolok.
Puma pemakan penguin punya wilayah jelajah yang lebih bervariasi. Mereka betah berkeliaran di sekitar koloni saat musim kawin penguin. Tapi ketika burung-burung itu bermigrasi di musim panas, jarak jelajah mereka meluas hingga dua kali lipat. Yang paling menarik adalah soal interaksi sosial.
Para peneliti mendokumentasikan 254 pertemuan antara puma yang sama-sama doyan penguin. Sementara, pertemuan antara puma yang tidak makan penguin hanya empat kali! Sebagian besar pertemuan itu terjadi dalam radius satu kilometer dari koloni. Ini menunjukkan tingkat toleransi yang tidak biasa.
Rupanya, dengan tersedianya makanan yang melimpah puluhan ribu penguin kompetisi antar puma tidak perlu terlalu ketat. Mereka bisa lebih “rukun”. Bahkan, kepadatan puma di taman nasional itu tercatat lebih dari dua kali lipat dari konsentrasi tertinggi yang pernah dilaporkan di Argentina. Padahal, secara alami, puma dewasa adalah penghuni solo yang membutuhkan wilayah luas untuk bertahan hidup.
Jadi, apa yang terjadi di Patagonia ini adalah contoh nyata. Memperkenalkan kembali suatu spesies ke habitatnya bisa memicu efek berantai yang tak terduga, mengubah bahkan sifat paling mendasar dari hewan tersebut.
Artikel Terkait
TikTok AS Akhirnya Temui Titik Terang, Mayoritas Saham Beralih ke Investor Lokal
Telkomsel Kembali Borong Penghargaan Global Berkat Kecerdasan Buatan
Ketika Algoritma Pemerintah Menjadi Black Box: Ancaman di Balik Efisiensi Digital
Waktu di Mars Lebih Cepat, Tantangan Baru untuk Misi Berawak ke Planet Merah