Dunia kreasi konten sekarang serba cepat. Santai? Sudah bukan zamannya lagi. Kuncinya sekarang adalah kecepatan, efisiensi, dan yang paling penting, adaptasi dengan teknologi terutama AI. Nah, di tengah arus perubahan ini, Polytron, brand lokal yang kini merambah pasar laptop, punya jawabannya: Luxia Series.
Jawaban itu mereka tunjukkan langsung dalam acara bertajuk “Kreator Naik Kelas Bikin Konten Berkualitas: AI Ready with Polytron Luxia” di Polytron EV Gallery & Service, Slipi, Sabtu lalu. Acara yang digelar bersama kumparan Hangout ini memamerkan kemampuan laptop andalan mereka, Luxia Pro Ultra 5, untuk urusan multitasking hingga editing video yang berat.
Ruangannya dipenuhi puluhan kreator pemula yang penasaran. Mereka ingin tahu cara mengolah konten media sosial agar lebih menarik, tentu saja dengan memanfaatkan berbagai tools AI yang kini bertebaran.
Di panggung, dua pembicara berbagi ilmu. Pertama, David Erhan, Product Manager IT Polytron, yang membeberkan spesifikasi dan performa teknis Luxia Pro Ultra 5. Kedua, ada Eddy Sukmana, seorang AI Content Creator yang sudah menjadikan laptop tersebut sebagai "daily driver"-nya. Dia yang akan bagi-bagi tips praktis.
Eddy, dalam sesi sharing-nya, langsung menekankan satu hal: kita sudah masuk fase Content Creator 4.0.
Menurutnya, hambatan teknis sudah hampir tak ada. Tantangan terbesarnya justru pada manajemen waktu dan kecepatan produksi. Mobilitas tinggi menuntut kreator bisa produksi di mana saja, tanpa harus balik ke studio. Editing pun harus cepat agar momentum tidak hilang. Di sinilah perangkat yang ringan, tipis, tapi punya tenaga besar, jadi sangat krusial.
Nah, kebutuhan persis seperti itulah yang coba dijawab Polytron lewat Luxia Series, khususnya varian Pro Ultra 5 ini. David Erhan menjelaskan, laptop ini memang dirancang untuk kreator mobile yang tak mau kompromi soal performa berbasis AI.
Bobotnya cuma sekitar 1 kilogram. Desainnya tipis, tapi di dalamnya ada prosesor Intel Core Ultra 5 dan RAM 16 GB. Yang paling penting, sudah dilengkapi Neural Processing Unit (NPU) untuk mendongkrak performa aplikasi AI.
Selain urusan dapur pacu, akurasi warna juga jadi perhatian utama. Layarnya mendukung 100% sRGB dengan kecerahan 400 nits poin penting buat para kreator visual. Kombinasi ringan dan dukungan AI ini diharapkan bisa mempermudah setiap proses kreatif.
Artikel Terkait
Clair Obscur: Ekspedisi Fantasi yang Menyapu Bersih Panggung The Game Awards
Kunci Sukses Konten Era AI: Bukan Cuma Teknologi, Tapi Cara Anda Memberi Perintah
X Akhirnya Tuntaskan Denda Rp80 Juta Atas Keterlambatan Moderasi Konten Pornografi
Adobe Buka Akses Photoshop dan Acrobat Lewat ChatGPT, Bisa Edit Cuma Pakai Perintah Suara