Usai makan, perut terasa penuh dan keinginan untuk menyantap lebih banyak makanan pun menghilang. Itulah yang kita sebut kenyang. Tapi sebenarnya, apa sih arti kenyang itu? Secara sederhana, kenyang adalah kondisi puas dan cukup, di mana perut merasa terisi. Tapi pernahkah kamu penasaran, bagaimana tubuh kita bisa menghasilkan sensasi itu? Prosesnya ternyata cukup rumit dan melibatkan kerja sama beberapa organ.
Kenapa Kita Bisa Merasa Kenyang?
Rasa kenyang bukanlah hal yang sederhana. Tubuh kita menjalani serangkaian proses yang sistematis, melibatkan koordinasi antara kepala, lambung, usus, hati, dan hormon seperti insulin. Lalu, bagaimana ceritanya faktor-faktor ini saling bekerja sama?
1. Peran Indra di Kepala
Faktor pertama datang dari kepala, tepatnya indra penciuman dan perasa. Selama ini kita tahu aroma sedap bisa membangkitkan selera. Namun, hal sebaliknya juga bisa terjadi.
Ambil contoh indra penciuman. Menurut sebuah penelitian, aroma makanan justru bisa mengurangi nafsu makan jika kita punya pengalaman sebelumnya dengan makanan itu. Misalnya, kalau kamu sudah makan ayam goreng sampai benar-benar kenyang, lain waktu aroma ayam goreng yang sama mungkin tak lagi menggoda. Padahal sebelumnya kamu sangat menyukainya.
Fenomena ini disebut sensory‑specific satiety. Intinya, begitu kita puas dengan satu jenis makanan, daya tariknya akan turun dibanding makanan lain. Penurunan persepsi aroma inilah yang akhirnya bikin kita merasa cukup.
Lalu ada indra perasa. Rasa dan tekstur makanan juga punya pengaruh. Saat kita mengunyah, rangsangan rasa mengirim sinyal awal ke otak bahwa asupan sedang masuk. Ini memicu proses fisiologis yang mengarah pada penghentian makan.
Penelitian menunjukkan, persepsi rasa seperti manis, asin, dan gurih membantu tubuh mendeteksi nutrisi dalam makanan. Semakin lama rasa itu bertahan di mulut, sinyal kenyang yang dikirim pun semakin kuat. Tekstur juga berperan. Makanan padat cenderung bikin kenyang lebih cepat ketimbang yang cair. Jadi, kombinasi rasa dan tekstur inilah yang memberi tahu kita: "Cukup, stop makan sekarang."
2. Lambung dan Usus: Penentu Volume dan Hormon
Selanjutnya, peran lambung dan usus sangat krusial. Saat makan, lambung akan meregang menyesuaikan volume makanan istilah kerennya gastric accommodation.
Artikel Terkait
Telkomsel Bangkitkan Kembali Sinyal di Takengon Pascabencana
Mitos Multitasking Perempuan: Ketika Stereotip Dianggap Fakta Ilmiah
Mencari Batas Dingin: Dari Gurun Es Antarktika Hingga Jatuh Bebas di Menara Kuantum
Samsung A07 Jadi Oasis di Tengah Badai Harga Chip Global