Sinyal Radio dari Komet 3I/ATLAS: Fakta Ilmiah vs Teori Alien

- Sabtu, 15 November 2025 | 16:42 WIB
Sinyal Radio dari Komet 3I/ATLAS: Fakta Ilmiah vs Teori Alien

Analisis ilmiah mengungkap fakta berbeda tentang sinyal radio tersebut. Pancaran sinyal ternyata disebabkan oleh penyerapan gelombang radio pada panjang gelombang tertentu yang berkaitan dengan keberadaan radikal hidroksil (OH) di koma komet - lapisan gas yang menyelubungi inti komet.

Radikal hidroksil ini terbentuk melalui proses alami pemecahan molekul air yang terlepas dari inti komet, dikenal sebagai outgassing. Proses ini merupakan tanda klasik aktivitas komet yang sehat, sesuai dengan penelitian tahun 2016.

Deteksi Air dan Perilaku Unik Komet

Ini bukan pertama kalinya air terdeteksi pada 3I/ATLAS. Pada awal Oktober, ilmuwan NASA menemukan komet tersebut memancarkan air seperti selang pemadam kebakaran. Pengamatan terbaru menunjukkan air tersebut terurai akibat radiasi Matahari, fenomena biasa yang terjadi selama perihelion.

Sinyal radio pertama terdeteksi pada 24 Oktober 2025, tak lama setelah 3I/ATLAS muncul kembali dari balik Matahari. Selama periode ini, komet menunjukkan perubahan warna dan peningkatan kecerahan mendadak. Ketika muncul kembali awal November, komet tampak kehilangan ekornya meski kemudian terbukti hanya efek optik.

Membedah Sifat-Sifat Aneh 3I/ATLAS

3I/ATLAS memang menunjukkan beberapa karakteristik tidak biasa yang memicu teori konspirasi, termasuk permukaan yang sangat terpapar radiasi, kandungan karbon dioksida berlebih, dan struktur "anti-ekor" misterius. Namun, seluruh fenomena ini telah mendapatkan penjelasan ilmiah yang masuk akal dari astronom internasional.

Bahkan teori terbaru tentang objek antarbintang yang mendekati Bumi pada 11 November 2025 berhasil dibantahkan. Rumor yang menyebut benda tersebut sebagai "probe" dari 3I/ATLAS langsung ditepis, termasuk oleh Loeb sendiri. Objek yang dimaksud, C/2025 V1 (Borisov), ternyata hanya komet biasa dari tata surya kita.

Laporan lain tentang percepatan non-gravitasi 3I/ATLAS yang diduga menyebabkan ledakan akibat kehilangan massa berlebihan juga tidak terbukti. Pengamatan terkini memastikan tidak terjadi ledakan apa pun, dan 3I/ATLAS terus melanjutkan perjalanannya dengan stabil.


Halaman:

Komentar