Prasetyo menekankan bahwa pengaruh game online tidak boleh dianggap sepele karena berdampak langsung pada perilaku siswa dan masa depan mereka. Beliau secara spesifik mencontohkan game PUBG yang bergenre perang.
"Di situ jenis-jenis senjata mudah sekali dipelajari, dan ini bisa lebih berbahaya. Secara psikologis, mereka yang terbiasa melakukan kekerasan (di dalam game) bisa menganggap hal itu sebagai sesuatu yang biasa," jelas Prasetyo mengenai bahaya game online tersebut.
Bullying di Sekolah Jadi Perhatian Serius
Selain game online, Presiden Prabowo juga menaruh perhatian besar pada fenomena perundungan di sekolah. Kewaspadaan ini semakin mengemuka setelah informasi dari kepolisian yang menyatakan bahwa terduga pelaku ledakan di SMA 72 diduga merupakan korban bullying.
"Kita sampaikan sekali lagi, kalau berkenaan dengan masalah bullying, kita sebagai sesama anak bangsa harus menghindari hal-hal yang tidak baik atau berimplikasi buruk seperti aksi-aksi perundungan," tegas Prasetyo Hadi.
Dengan adanya instruksi ini, diharapkan sekolah dapat lebih aktif dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan sehat, bebas dari pengaruh negatif game kekerasan dan praktik perundungan.
Artikel Terkait
Pulau Jawa Kembali Jadi Primadona Liburan Nataru 2025
BNBA Fokus Pulihkan Trauma Warga Pascabencana di Sumatra
Wakapolri Soroti Infrastruktur sebagai Kunci Pemulihan Bencana Sumatra
2,1 Juta Kendaraan Serbu Gerbang Tol Cikampek, Puncak Arus Balik Diprediksi Awal Januari