Sebagai solusi, redenominasi dinilai sebagai langkah strategis untuk mengembalikan kepercayaan publik. Syarkawi mencontohkan kesuksesan Turkiye pada 2005 yang menghilangkan enam angka nol dari mata uang lamanya tanpa mengurangi daya beli masyarakat.
Proses serupa dapat diterapkan di Indonesia dengan menghilangkan tiga angka nol dari rupiah. Contohnya, Rp1.000 menjadi Rp1 baru dengan daya beli yang tetap sama. Jika sebelumnya Rp1.000 bisa membeli lima permen, setelah redenominasi Rp1 baru tetap dapat membeli lima permen yang sama.
Manfaat Redenominasi bagi Ekonomi Nasional
Redenominasi rupiah memberikan berbagai manfaat strategis:
- Menghilangkan money illusion - persepsi keliru merasa kaya karena memegang uang nominal besar meski daya beli rendah
- Meningkatkan efisiensi transaksi dan sistem pembayaran
- Memperkuat identitas dan kedaulatan moneter Indonesia
- Berkontribusi terhadap stabilitas makroekonomi dengan inflasi lebih rendah
- Memberikan dampak psikologis positif terhadap penggunaan rupiah
Dukungan untuk Redenominasi Rupiah
Langkah redenominasi bukan hanya perubahan teknis, tetapi juga simbolis yang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga kedaulatan dan kepercayaan terhadap rupiah. Dengan implementasi yang tepat, kebijakan ini dapat menjadi momentum penting untuk mengurangi ketergantungan terhadap mata uang asing dan mengembalikan kepercayaan publik terhadap mata uang nasional.
Optimisme semakin kuat bahwa redenominasi rupiah akan memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan ekonomi global sekaligus menegaskan kedaulatan moneter bangsa.
Artikel Terkait
Hamish Daud Buka Suara Soal Isu Selingkuh dengan Sabrina Alatas: Tidak Benar
BBPPMPV BMTI Bangun PLTS Atap untuk Dukung Pelatihan Mobil Listrik di Cimahi
Cara Timnas Indonesia U-17 Lolos 16 Besar Piala Dunia 2025, Syaratnya!
Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta Beroperasi Penuh 12 November 2025, Kapasitas Tembus 10 Juta