SkyWest, Southwest, dan Envoy Air mencatat angka pembatalan tertinggi. Maskapai besar seperti United Airlines, Delta Air Lines, dan American Airlines juga melaporkan gangguan operasional signifikan.
Peringatan Menteri Perhubungan AS
Menteri Perhubungan Sean Duffy mengungkapkan kekhawatiran serius mengenai perkembangan situasi. "Jika penutupan pemerintah berlanjut, pengurangan penerbangan bisa mencapai 20%," tegas Duffy dalam wawancara televisi.
Krisis Sumber Daya Manusia di Sektor Penerbangan
Duffy menjelaskan akar masalahnya: "Pengatur lalu lintas udara terpaksa mencari pekerjaan sampingan seperti menjadi pelayan atau sopir Uber karena tidak menerima gaji. Mereka tidak bisa bekerja di menara kontrol tanpa penghasilan."
Dampak Berkelanjutan Government Shutdown
Penutupan pemerintah yang dimulai 1 Oktober telah menghentikan pembayaran gaji pegawai federal, termasuk staf kritis seperti pengendali lalu lintas udara dan petugas TSA yang diwajibkan tetap bertugas tanpa kompensasi finansial.
Artikel Terkait
BBPPMPV BMTI Bangun PLTS Atap untuk Dukung Pelatihan Mobil Listrik di Cimahi
Cara Timnas Indonesia U-17 Lolos 16 Besar Piala Dunia 2025, Syaratnya!
Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta Beroperasi Penuh 12 November 2025, Kapasitas Tembus 10 Juta
Jatim Raih Nusantaraya Award 2025, Ekonomi Kreatif Tumbuh & Ekspor Tembus USD 12,8 Miliar