Langkah-langkah berkelanjutan ini berhasil menekan jejak karbon hingga 42 gram CO2 per peserta. Sementara itu, penggunaan transportasi umum oleh peserta berhasil menurunkan emisi hingga 59 persen dibandingkan dengan penggunaan kendaraan pribadi.
Komitmen Para Pemangku Kepentingan
Dekan FTSL ITB Nita Yuanita menegaskan bahwa BSS 2025 membuktikan ilmu pengetahuan harus hadir di ruang publik, diterapkan, diuji, dan memberi manfaat langsung. Sementara Co-Founder Suvarna Sustainability Abbie Ardiwinata menyatakan komitmennya untuk menjadikan pengelolaan sampah, efisiensi energi, dan penghitungan dampak lingkungan sebagai standar baru penyelenggaraan acara.
Dampak Jangka Panjang dan Rekomendasi Kebijakan
BSS 2025 tidak hanya berhenti pada pelaksanaan acara, tetapi juga menghasilkan rekomendasi kebijakan dan roadmap sinergi keberlanjutan yang akan dijadikan acuan oleh pemerintah daerah, akademisi, dan dunia usaha. Wali Kota Bandung Muhammad Farhan berharap forum ini terus berlanjut sebagai ruang belajar, berbagi, dan beraksi bagi semua pihak di Kota Bandung.
Melalui Bandung Sustainability Summit 2025, Kota Bandung menegaskan komitmennya sebagai kota yang tidak hanya berbicara tentang keberlanjutan, tetapi juga menerapkannya secara nyata, menjadi contoh konkret kolaborasi antara pemerintah, kampus, dan komunitas dalam mewujudkan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Artikel Terkait
Gubernur Pramono Teken Kepgub UMP Jakarta 2026, Sore Ini Angka Resmi Diumumkan
InJourney Genjot Transformasi Bandara, Fokus pada Kenyamanan Penumpang
Bawang Belanda Ilegal di Surabaya Bawa Hama yang Ancam Lahan Pertanian
POLYTRON Hadirkan Oven Multifungsi, Jawaban Tren Masak Sehat di Rumah