Ilyas menegaskan pentingnya memperhatikan Research Octane Number (RON). Meski RON tinggi mencegah knocking, bukan berarti semakin tinggi semakin baik.
"Jika manual book menganjurkan RON 90, jangan dipaksakan menggunakan RON 92. RON terlalu tinggi justru menyebabkan pembakaran tidak sempurna, menimbulkan jelaga karbon, deposit pada busi, dan meningkatkan emisi gas buang," terang Ilyas.
Cara Mendeteksi dan Mengatasi Motor Brebet
Untuk mendiagnosis penyebab brebet, Ilyas merekomendasikan langkah-langkah praktis:
- Dengarkan kapan brebet terjadi - saat idle atau saat digas
- Untuk motor injeksi, gunakan scan tools untuk membaca kode kerusakan
- Untuk motor karburator, periksa secara manual busi, filter bensin, dan saluran bahan bakar
"Setelah pemeriksaan normal, coba ganti BBM dengan kualitas lebih baik, baik dengan RON lebih tinggi atau merek berbeda dengan RON sama," sarannya.
Jika brebet muncul setelah mengisi BBM, langkah pertama adalah menguras tangki. "Periksa apakah ada air atau kotoran. Jika belum membaik, ganti filter bensin dan lakukan uji jalan," tutur Ilyas.
Tips Mencegah Motor Brebet
Untuk pencegahan, Ilyas menekankan pentingnya tune up berkala. "Standar kendaraan Jepang biasanya setiap 4.000-6.000 km. Perawatan rutin sangat berpengaruh pada ketahanan mesin," tegasnya.
Mengenai aditif bahan bakar, Ilyas tidak melarang namun menyarankan kehati-hatian. "Boleh digunakan, tapi jangan langsung dengan konsentrasi tinggi. Lakukan bertahap dan pilih produk dari merek terpercaya," pungkasnya.
Artikel Terkait
Peran Strategis Account Officer PNM: Dukung 22.7 Juta UMKM & Entaskan Kemiskinan
Hasil Babak Pertama Bali United vs Persib Bandung 2025: Skor 0-0, Persib Dominan!
Unesa Surabaya Tuan Rumah KPPTI 2025, Wadah Transformasi Pendidikan Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045
Vidi Aldiano Istirahat dari Dunia Hiburan, Fokus Lawan Kanker Ginjal dan Siapkan Album Baru