Permata Bank (BNLI) Cetak Laba Rp5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
PT Bank Permata Tbk (BNLI) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang positif hingga kuartal III tahun 2025. Bank melaporkan laba bersih sebelum pencadangan atau Pre-Provision Operating Profit (PPOP) sebesar Rp5 triliun, yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 4,9 persen. Pertumbuhan ini diiringi dengan peningkatan penyaluran kredit sebesar 5,4 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp158,9 triliun.
Fondasi Kuat Menuju Fase Pertumbuhan Baru
Direktur Utama Permata Bank, Meliza M Rusli, menyatakan bahwa capaian kinerja selama sembilan bulan pertama tahun ini menjadi landasan penting bagi Bank untuk memasuki fase pertumbuhan berikutnya. Ia menekankan bahwa pencapaian ini mencerminkan ketangguhan dan komitmen Permata Bank untuk tumbuh secara sehat dan berkelanjutan.
Dukungan penuh dari Bangkok Bank serta kepercayaan nasabah yang terus meningkat menjadi faktor pendorong bagi PermataBank untuk memperkuat fondasi bisnis, memperdalam hubungan dengan nasabah, dan mengukuhkan posisinya sebagai bank pilihan utama di semua segmen.
Strategi Pertumbuhan Berkelanjutan dan Transformasi Digital
Ke depan, Permata Bank akan tetap memfokuskan strateginya pada pertumbuhan berkelanjutan, akselerasi transformasi digital, dan penguatan budaya kolaboratif. Fokus ini bertujuan untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan sekaligus memperkuat kontribusi bank terhadap perekonomian Indonesia.
Dalam menghadapi dinamika ekonomi global dan domestik yang penuh tantangan, Permata Bank konsisten menerapkan prinsip kehati-hatian, khususnya dalam aktivitas penyaluran kredit. Optimalisasi struktur neraca juga terus dilakukan untuk menjaga likuiditas pada level yang sehat.
Analisis Kinerja Keuangan dan Rasio Penting
Berikut adalah ringkasan performa keuangan Permata Bank hingga kuartal III 2025:
- Total Aset: Tumbuh 5,7% yoy menjadi Rp269,3 triliun.
- Simpanan Nasabah: Naik 6,9% yoy menjadi Rp195,9 triliun, didorong pertumbuhan CASA 17,3%.
- Rasio CASA: Meningkat signifikan menjadi 60,5% dari 55,1% pada periode sama tahun lalu.
- Rasio Loan-to-Deposit (LDR): Berada di level 80,9%.
Artikel Terkait
5 Strategi BSI Dongkrak UMKM Naik Kelas & Genjot Ekosistem Halal. Ini Rahasianya!
Mobil James Bond Rp20 M Diselundupkan, Modusnya Bikin Geram!
Paramount PHK 1000 Karyawan: Kiamat PHK di Industri Media Telah Dimulai?
Zahaby Gholy Bocorkan Kunci Persiapan Menghadapi Brasil di Piala Dunia U-17