Yannes mengusulkan platform Maung milik PT Pindad sebagai dasar pengembangan. Kendaraan tersebut dinilai sudah terbukti tangguh dan memiliki sifat modular yang memungkinkan pengembangan ke berbagai jenis kendaraan.
"Untuk tahap awal, sebaiknya pengembangan dimulai dari platform Maung yang sudah siap. Tinggal kemudian dikembangkan varian lainnya, seperti kendaraan niaga pickup dan kendaraan box, untuk menggerakkan mobilitas distribusi barang bagi UMKM," ujarnya.
Dampak Nyata untuk Perekonomian dan UMKM
Dengan pendekatan ini, pengembangan mobil nasional tidak hanya berfokus pada kebanggaan simbolis, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi perekonomian, khususnya bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Peningkatan mobilitas logistik dapat langsung dirasakan oleh pelaku UMKM di berbagai daerah.
Membangun Ekosistem Otomotif yang Berkelanjutan
Yannes menegaskan bahwa kemandirian otomotif nasional hanya dapat terwujud jika ekosistemnya dibangun secara menyeluruh. Hal ini mencakup riset teknologi, dukungan industri komponen dalam negeri, dan kesiapan sumber daya manusia.
"Tujuannya bukan sekadar membuat mobil buatan Indonesia, tapi menciptakan kemandirian teknologi dan industri otomotif nasional yang berkelanjutan," pungkasnya.
Artikel Terkait
ICC Tolak Banding Israel, Jalan Hukum Netanyahu Semakin Sempit
Pejabat Perkeretaapian Ditahan KPK, Dugaan Suap Rp12 Miliar dari Proyek Jalur Kereta
KPK Panggil Lagi Gus Yaqut, Usut Aliran Dana Kuota Haji
BNI Perkuat Tata Kelola dan Siapkan Strategi Hadapi Dinamika 2026