"Termasuk mudah-mudahan DKI Jakarta segera mendapatkan transfer dari pemerintah pusat untuk Bank Jakarta, seperti pembicaraan terakhir, yang rencananya Rp10 triliun, pasti uang itu akan kami gunakan untuk membangun Jakarta secara baik," tuturnya.
Dengan menggunakan dana mengendap tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diharapkan dapat menggunakan anggaran secara lebih leluasa. Pramono menegaskan bahwa Jakarta membutuhkan ruang fiskal yang lebih luas, terutama setelah adanya pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH).
"Sehingga dengan demikian, uang-uang yang idle, kalau untuk di Jakarta, pasti akan termanfaatkan, apalagi setelah adanya pemotongan DBH, maka Jakarta membutuhkan ruang fiskal yang lebih untuk bisa membangun Jakarta," pungkas Gubernur Pramono Anung.
Artikel Terkait
Menteri LH Cabut Sanksi KSO di Puncak, DPR Soroti Manfaatnya untuk Masyarakat
Kopi Joss Jogja: Sejarah Panas Legenda Arang Menyala di Kota Pelajar
Gaji Listrik & BBM Langsung Cair Tiap Bulan, Begini Caranya!
3 Jalur Rahasia ke Tigaraksa yang Gak Banyak Orang Tahu!