Strategi Menghadapi Tantangan Produksi Energi
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus meningkat menuntut pasokan energi yang lebih besar dan berkelanjutan. Saat ini, sebagian besar sumber minyak dan gas bumi (migas) nasional telah memasuki fase mature field, di mana produksi mengalami penurunan alami.
Simon menjelaskan, "Tantangan kita adalah meningkatkan produksi agar tidak terlalu bergantung pada impor. Atas arahan Presiden Prabowo, Pertamina mengambil langkah strategis dengan pemanfaatan teknologi, intervensi sumur, dan eksplorasi baru untuk menemukan cadangan migas yang dapat meningkatkan produksi nasional."
Dual Growth Strategy dan Komitmen Energi Bersih
Pertamina menjalankan Dual Growth Strategy yang terdiri dari dua pendekatan utama:
- Memaksimalkan bisnis eksisting, seperti peningkatan produksi di sektor hulu dan optimasi performa kilang.
- Mengembangkan bisnis rendah karbon (low carbon business), termasuk pengembangan panas bumi (geothermal), biofuel, dan produk ramah lingkungan seperti Pertamax Green 95 yang mengandung 5% ethanol.
Dalam pengembangan energi bersih, Pertamina kini mengoperasikan kapasitas panas bumi sebesar 727 MW dari total 2,7 GW kapasitas nasional. Perusahaan juga berperan aktif dalam pengembangan B40–B50 Biofuel Program.
Sebagai pemimpin transisi energi di Indonesia, Pertamina berkomitmen penuh untuk mendukung target Net Zero Emission 2060. Seluruh upaya dan program perusahaan didesain untuk berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan menerapkan prinsip-prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di semua lini bisnis dan operasional.
Artikel Terkait
Korban Tewas Bencana Sumatera Tembus 867, Pencarian 521 Jiwa Terus Digencarkan
Ilustrator Gresik Raih Fazzio Hybrid Berkat Desain Retro di Tengah Tenggat Dua Hari
Kominfo Ingatkan Gen Z: Modus Scam Kini Makin Canggih dan Sulit Dilacak
Uwibama Ungkap Rahasia Mood Hariannya dengan Dua Aroma Favorit