Dalam ceramahnya, Ghufron mengklaim memiliki kemampuan berbahasa dengan semut dan Suryani serta mengaku pernah melakukan video call dengan malaikat maut. Video-video tersebut mendapat banyak kritik dan reaksi negatif dari warganet, yang menganggap ucapan Ghufron sebagai sesuatu yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Reaksi keras juga datang dari KH Cholil Nafis, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat dan Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), yang menyatakan bahwa ceramah Ghufron "ngaco" dan tidak mencerminkan ajaran agama yang jelas.
"Semua urusan jawabannya maqali, termasuk sabda Nabi saw.. Tak jelas ajaran apaan ini. Soal mati itu tentang keimanan dan amal perbuatan yang akan menjadi bekalnya. Mana ada video call-an segala," ungkap Cholil melalui cuitan di platform sosial media X.
Ini orang ngaco. Semua urusan jawabannya maqali, termasuk sabda Nabi saw.. Tak jelas ajaran apaan ini. Soal mati itu ttg keimanan dan amal perbuatanyg akan menjadi bekalnya. Yahh mana ada video call-an segala.
Lihat video2nya banyak indikasi penyimpangan ajaran agama Islam https://t.co/ZOX0ufIjDFSementara itu, Ubad Aminullah, pengurus Pondok Pesantren UNIQ Nusantara, memberikan gambaran mengenai latar belakang Ghufron.
Menurut Ubad, Ghufron yang memiliki nama lahir Iyus Sugirman, merupakan keturunan pejuang yang pernah berjuang melawan penjajah Belanda.
"Kakek dari Abuya Mama Ghufron gugur ketika berperang di rel kereta api, dan salah satu senjata beliau terpampang di Museum Mandala Wangsit Siliwangi di Bandung," jelas Ubad.
Artikel Terkait
Densus 88 Ungkap Modus Baru: Anak-Anak Direkrut untuk Jaringan Teror Lewat Dunia Digital
Jadah Tempe: Dari Hidangan Rakyat hingga Simbol Gastronomi Yogyakarta
Timnas U-22 Bangkit dari Kekalahan, Imbangi Mali dalam Uji Coba Penuh Proses
PLN Tetapkan Tarif Listrik Triwulan IV 2025, Simak Rincian untuk 13 Golongan