"Jadi, kita make sure bahwa enggak pure horor, tapi ada investigasinya ada crime-nya dan tentunya dicampur horor karena ada video kesurupan itu," paparnya.
Meski demikian, dia tak memungkiri bahwa film Vina: Sebelum 7 Hari tersebut memang terdapat dramanya. Sebab, dia mengatakan pihak pertama yang menceritakan kasus tersebut ialah keluarga Vina.
"Ini kan namanya film ya itu kreatif dan pasti sebuah film itu pasti ada dramatisi juga gitu dan awalnya kita mengangkat narasumber kita ya keluarga almarumah," jelasnya.
Kemudian, Deeraj mengatakan setelah mengetahui dari keluarga Vina, pihaknya turut melakukan riset dengan membaca berita di media pada 2016 silam. Dalam riset tersebut, memang diketahui bahwa masih ada tiga daftar pencarian orang (DPO) kasus pembunuhan Vina.
"Namanya film harus ada dramatisasi yang tadi saya bilang kita cross check sama keluarga dan kita cross check juga dengan media-media yang tahun 2016 dan memang di sana menyatakan bahwa masih ada 3 DPO gitu," kata dia.
Seusai film itu ramai dibicarakan masyarakat, Deeraj mengaku bahwa pesan dalam kasus tersebut akhirnya tersampaikan.
Sebab, dia merasa seusai mendapat perhatian masyarakat, pihak kepolisian makin gencar melakukan penegakan hukum.
"Saya melihatnya positif kita pertama kita membuat film ini kan mengenai poin yang tadi saya sebut ternyata film tayang di hari ketiga hari keempat karena dorongan netizen, polisi juga bersamaan membuka kasus ini," ujarnya. "Saya melihatnya positif untuk keluarga almarumah.
Kan, keluarga almarumah mendapat penjelasan keadilan gitu karena selama 8 tahun ini keluarga sendiri yang bilang bahwa mereka tidak tahu apa-apa," imbuhnya
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Banjir Jakarta Berubah Jadi Pemadam, Motor Terbakar Ludes Diselamatkan Polisi
Pertamina Percepat Satgas Nataru, Antisipasi Guncangan Cuaca Ekstrem
Rafael Struick Soroti Peningkatan Garuda Muda Usai Tahan Imbang Mali
Maybank Bidik 200 Ribu Nasabah Kelas Menengah dalam Tiga Tahun