Tapi jangan terlalu euforia dulu. Situasinya tidak sepenuhnya cerah.
Pekan lalu, data terpisah justru menyuguhkan gambaran yang kurang menggembirakan. Laba perusahaan-perusahaan industri China anjlok 13,1 persen pada November, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Itu penurunan terburuk dalam lebih dari setahun. Penyebabnya klasik: permintaan global yang lembek, yang langsung menghantam ekonomi yang masih sangat bergantung pada ekspor.
Jadi, meski indikator PMI komposit (gabungan manufaktur dan non-manufaktur) naik menjadi 50,7 dari 49,7, suasana hati pasar masih campur aduk. Ada harapan, tapi kehati-hatian tetap dominan. Pertumbuhan di Desember ini seperti secercah cahaya di ujung terowongan. Pertanyaannya, apakah ini awal dari pemulihan berkelanjutan, atau sekadar lonjakan sesaat sebelum kembali redup? Waktu yang akan menjawab.
Artikel Terkait
Manchester United Women Siapkan Senjata untuk Kejar Gelar
Tahun Depan, Motor Ikonik Ini Resmi Pamit dari Pasar Indonesia
Arus Mudik Lebaran Terlewati Lancar, Polisi Fokus Siapkan Gelombang Balik
Tiket Tetap Rp15 Ribu Meski Taman Sari Dibanjiri 30 Ribu Wisatawan