Ke depan, Agus menekankan pentingnya peta jalan yang jelas. Tanpa roadmap yang terukur, sebuah kebijakan bisa jadi seperti perahu tanpa kemudi.
Katanya menegaskan.
Intinya, selama ekosistem kendaraan listrik masih dalam fase pertumbuhan, insentif harus tetap ada. Pencabutan prematur justru kontra-produktif.
Pungkasnya.
Selain untuk menjaga laju pertumbuhan, insentif juga punya peran strategis lain: mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor BBM. Dua tujuan besar ini, membangun industri dan mengamankan energi, seharusnya jadi alasan kuat untuk menjaga konsistensi kebijakan. Tanpa itu, momentum yang sudah terbangun bisa-bisa menguap begitu saja.
Artikel Terkait
Prabowo Pacu Renovasi 2 Juta Rumah, Lembaga Khusus Dikebut
Kapolri Minta Maaf dan Minta Masyarakat Tak Berhenti Mengkritik Polri
BNPB: Hujan Sedang pun Bisa Picu Banjir, Normalisasi Sungai Jadi Prioritas
Mural dan Komputer Warnai Transformasi SDN Cibilik Sukabumi