Target swasembada Solar pada 2026 kini jadi perbincangan hangat. Kementerian ESDM, lewat Menteri Bahlil Lahadalia, menyebut impor bahan bakar minyak jenis itu bisa benar-benar berhenti dalam dua tahun ke depan. Namun begitu, semuanya bergantung pada satu hal: kelancaran operasi proyek kilang RDMP di Balikpapan.
Bahlil optimis. Menurutnya, begitu kilang raksasa itu berjalan penuh, produksi Solar dalam negeri bakal melimpah. Bahkan surplus.
Ucap Bahlil dalam keterangannya di Jakarta, Selasa lalu. Targetnya jelas: nihil impor. Tapi dia juga realistis. Realisasi di lapangan tak semudah membalik telapak tangan. Semua masih harus menunggu kesiapan infrastruktur dan menyesuaikan jadwal operasional kilang Pertamina itu. Koordinasi intensif dengan BUMN migas itu terus dilakukan untuk memastikan segala sesuatunya siap.
Ada sedikit catatan. Jika operasional penuh baru dimulai Maret 2026, maka di awal tahun masih ada kemungkinan impor dalam jumlah terbatas. Ini demi jaga-jaga, untuk menjaga stok nasional tetap aman.
jelasnya.
Artikel Terkait
Dirut PLN: Kerusakan Listrik Akibat Banjir Sumatera Lebih Parah dari Tsunami Aceh
Ancaman Neo-Nazi di Sekolah: 68 Anak di 18 Provinsi Terpapar Ideologi Ekstrem
ISMAYA Group Suntik Rp 300 Juta untuk Pulihkan Luka Sumatera
Pemerintah Permudah Bantuan Internasional, Bea Masuk Bagi Barang Amal dan Bencana Dihapus