Libur akhir tahun 2025 ternyata membawa angin segar bagi LRT Jabodebek. Dalam rentang empat hari, dari 25 hingga 28 Desember, moda transportasi ini ramai sekali. Jumlah penumpangnya melonjak signifikan dibandingkan hari-hari yang sama di tahun sebelumnya.
Data operasional menunjukkan angka yang cukup mencengangkan: 196.485 pengguna. Kalau dibandingin dengan periode 2024 yang cuma 180.666, kenaikannya mencapai 8,76 persen atau sekitar 15.819 orang lebih banyak. Yang menarik, peningkatan ini terjadi meski jumlah perjalanan kereta nggak ditambah. Artinya, tiap gerbong jadi lebih padat dan minat masyarakat jelas meningkat.
Menurut sejumlah saksi, suasana di beberapa stasiun seperti Harjamukti dan Dukuh Atas terlihat lebih ramai dari biasanya. Keluarga dengan tas ransel dan koper kecil tampak memadati area tunggu, memanfaatkan LRT untuk jalan-jalan atau pulang kampung.
Manager of Public Relation LRT Jabodebek, Radhitya Mardika Putra, melihat tren ini sebagai sinyal positif.
“Peningkatan pengguna ini menunjukkan bahwa LRT Jabodebek semakin dipilih masyarakat sebagai solusi mobilitas perkotaan. Dengan layanan yang konsisten dan terintegrasi, kepercayaan publik terhadap LRT Jabodebek terus tumbuh,”
ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Selasa (30/12).
Di sisi lain, kelebihan LRT Jabodebek memang terletak pada integrasinya. Dia nyambung banget dengan moda lain. Numpang KRL Commuter Line, lanjut naik Kereta Cepat Whoosh, atau transit ke MRT Jakarta, jadi lebih gampang. Belum lagi ada angkutan pengumpan yang menjangkau titik-titik di sekitar Jabodebek. Ini bikin perjalanan lintas kawasan jadi efisien, apalagi di saat liburan ketika rencana perjalanan harus matang.
Artikel Terkait
Pratikno Desak Daerah Siaga Penuh Jelang Pergantian Tahun
Dirut PLN: Kerusakan Listrik Akibat Banjir Sumatera Lebih Parah dari Tsunami Aceh
Ancaman Neo-Nazi di Sekolah: 68 Anak di 18 Provinsi Terpapar Ideologi Ekstrem
ISMAYA Group Suntik Rp 300 Juta untuk Pulihkan Luka Sumatera