"Sudah 15 unit ATM relokasi yang aktif melayani nasabah, sementara 8 unit lagi masih dalam proses pemasangan," jelas Anggoro. "Fokus kami adalah ke wilayah Aceh Tamiang, Langsa, dan Kuala Simpang, biar warga lebih mudah dapat akses tunai."
Di balik layar, upaya pemulihan teknologi juga digenjot. Hingga 28 Desember malam, 88 unit PC baru telah berfungsi normal di 13 outlet, menggantikan perangkat yang rusak. BSI bahkan membentuk Tim Task Force dengan mendatangkan pegawai dari Region Medan dan Jakarta untuk membackup operasional di Langsa dan Aceh Tamiang. Ini penting untuk menjaga pelayanan tetap prima di tengah lonjakan kebutuhan transaksi.
Untuk memastikan semuanya berjalan, Direktur Utama BSI sendiri turun ke lapangan. Ia memeriksa langsung cabang-cabang di wilayah terdampak, melintasi rute dari Aceh Tamiang hingga Takengon. Sementara itu, COO Danantara meninjau posko bantuan program BUMN Peduli di Kuala Simpang. Kunjungan ini sekaligus bentuk dukungan moral bagi para pegawai di garis depan.
Di sisi lain, pemulihan layanan perbankan berjalan beriringan dengan bantuan kemanusiaan. Melalui program BUMN Peduli bersama Danantara, BSI terus menyalurkan bantuan yang dipusatkan di Aceh Tamiang. Selama periode 28 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026, bantuan yang disalurkan cukup beragam: dari dapur umum yang menyediakan 6.000 porsi per hari, posko kesehatan, layanan psikososial, zona anak, penyediaan air bersih, hingga dukungan untuk pembangunan sekitar 90 unit hunian sementara.
"Total bantuan BSI Tanggap Bencana yang sudah dikirim ke Aceh, Sumut, dan Sumbar mencapai 125,8 ton," kata Anggoro. "Kami berharap, dengan layanan yang pulih dan bantuan yang terus mengalir, pemulihan saudara-saudara kita di Aceh bisa berjalan lebih cepat."
Tak lupa, BSI juga memperkuat peran pesantren sebagai pusat pembinaan masyarakat. Mereka memberikan dukungan operasional untuk Pesantren Darul Mukhlisin, berupa Al-Quran dan peralatan sholat, plus bantuan renovasi senilai Rp100 juta. Komitmen ini dimaksudkan agar masyarakat Aceh bisa kembali beribadah dan belajar dengan nyaman.
"Pesantren punya andil besar mencetak generasi muda berkarakter. Karena itu, kami berupaya hadir tidak hanya sebagai sahabat finansial, tapi juga sosial dan spiritual," pungkas Anggoro.
Artikel Terkait
Target Swasembada Solar 2026 Bergantung pada Denyut Kilang Balikpapan
AM Best Angkat Outlook TUGU, Saham Asuransi BUMN Ini Langsung Melonjak
Jangan Abai, Ban Cadangan Bisa Jadi Penyelamat di Tengah Perjalanan
Kemensos Cairkan Santunan Rp3 Juta hingga Rp15 Juta untuk Korban Bencana Sumatra