Logikanya sederhana: dengan cadangan yang kuat, pemerintah punya daya ungkit untuk mencegah harga anjlok saat panen raya tiba. Panen raya 2026 sendiri diperkirakan datang lebih awal. Nah, penguatan serapan inilah yang diharapkan menjadi tameng, agar petani tidak dirugikan oleh melimpahnya hasil bumi mereka sendiri.
Kondisi stok nasional saat ini pun disebutkan dalam kondisi prima. Bahkan, kata Amran, per akhir Desember 2025 lalu, stok beras nasional sudah mencatatkan rekor: 3,39 juta ton. Angka ini disebutnya sebagai yang tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.
"Ini stok tertinggi sepanjang sejarah. Jadi untuk 2026 bukan hanya aman, tapi sangat aman," imbuhnya penuh keyakinan.
Tak cuma soal stok, kesiapan sarana pendukung juga diklaim sudah dipastikan. Soal pupuk, misalnya. Untuk tahun depan, alokasi pupuk nasional mencapai 9,5 juta ton. Kabar baiknya, harganya juga sudah ditekan sekitar 20 persen dibanding tahun sebelumnya. Langkah ini diharapkan bisa meringankan beban petani sekaligus menjaga semangat mereka untuk berproduksi.
(kunthi fahmar sandy)
Artikel Terkait
Layanan BSI di Aceh Kembali Normal, Dukung Pemulihan Pascabencana
Babak Baru Burgerkill: Ronald A. Radja Haba Tinggalkan Formasi
Amran Beri Sinyal Tegas: Stok Pupuk Aman, Distributor Nakal Dicabut Izinnya
Avatar: Fire and Ash Raup Rp 12,7 Triliun, Pasar Global Jadi Pendorong Utama