Nilai perdagangan dunia diprediksi bakal tembus angka fantastis tahun depan: lebih dari 35 triliun dolar AS. Kalau dirupiahkan, ya, angkanya nyaris tak terbayangkan sekitar 580 ribu triliun rupiah. Ini akan jadi rekor baru sepanjang sejarah.
Perkiraan optimistis ini datang dari PBB. Mereka menyebut, dibanding tahun lalu, pertumbuhan perdagangan global pada 2025 bisa mencapai tujuh persen. Padahal, ada bayang-bayang kebijakan tarif dari pemerintahan Donald Trump di AS. Tapi sepertinya, sektor perdagangan internasional cukup tangguh menghadapinya.
Data dari UNCTAD, badan perdagangan PBB, mengungkap fakta menarik. Aktivitas perdagangan barang, yang jadi sasaran utama tarif Trump, masih tumbuh sekitar enam persen di tahun ini. Artinya, dampaknya tak separah yang dikhawatirkan banyak pihak.
Di sisi lain, China menunjukkan performa yang luar biasa. Negeri Tirai Bambu itu melaporkan surplus perdagangan mencapai 1 triliun dolar AS hanya dalam 11 bulan pertama 2025. Ini pertama kalinya sebuah negara mencatatkan angka sebanyak itu dalam setahun, meski tengah terlibat perang dagang sengit dengan Amerika.
Sementara itu, gelombang besar lain datang dari industri teknologi. Booming kecerdasan buatan atau AI mendorong lonjakan permintaan chip semikonduktor. Siapa yang diuntungkan? Taiwan, Korea Selatan, dan Malaysia disebut-sebut sebagai pemenang besarnya.
Artikel Terkait
Israel Akui Somaliland, 21 Negara Serukan Pelanggaran Hukum Internasional
Indef Soroti Ekonomi Indonesia: Pertumbuhan 2026 Diprediksi Mentok di 5 Persen
Paris Pertahankan Mahkota, Bangkok Paling Ramai, dan Orlando Jadi Primadona Baru Pariwisata Dunia
2025, Panggung Pernikahan Artis Tanah Air yang Ramai Disorot