Lalu, langkah konkretnya apa saja?
“Kami telah melakukan berbagai langkah antisipatif, mulai dari kesiapan sarana dan prasarana, penempatan petugas di titik-titik pelayanan dan titik pantauan khusus, hingga penguatan koordinasi lintas instansi, agar pelayanan kepada masyarakat selama masa Nataru dapat berjalan dengan baik,” tambah Luqman.
Tak cuma soal operasional hari ini. Upaya peningkatan kualitas fasilitas dan integrasi dengan moda transportasi lain juga terus digenjot. Tujuannya sederhana: memberi kemudahan dan kenyamanan lebih, khususnya saat mobilitas sedang tinggi-tingginya.
Harapannya jelas. Kereta api ingin jadi pilihan utama masyarakat untuk pulang kampung atau sekadar liburan akhir tahun. Jika lancar, bukan cuma pergerakan orang yang terbantu, tapi juga aktivitas ekonomi di sepanjang jalur, khususnya Jawa Tengah.
Semoga saja persiapan ini cukup. Liburan sebentar lagi.
Artikel Terkait
Libur Nataru Tak Mampu Dongkrak Okupansi Hotel yang Lesu
Trump Klaim Serangan AS di Nigeria Atas Perintahnya, Pemerintah Setempat Soroti Kerja Sama
Menteri Amran Berang, Ancam Tindak Pedagang Telur yang Langgar Harga Acuan
Zilfa Aninda Zevanya: Dua Lapangan, Satu Komitmen