"Saya tidak akan pernah bermain untuk Real Madrid," tanya sang wartawan.
"Ya," jawab Lamine Yamal, singkat dan tegas.
Jawaban itu langsung menggema. Sebuah janji atau lebih tepatnya, sumpah yang dia ucapkan tanpa keraguan. Di sisi lain, dia seolah mengukuhkan dirinya sepenuhnya di kubu Barcelona, mengikuti jejak legenda-legenda klub yang menolak keras pindah ke Santiago Bernabéu.
Kini, semua mata tertuju padanya. Di usia yang masih sangat belia, dunia sepak bola tahu bahwa segalanya bisa berubah. Tapi untuk saat ini, Lamine Yamal berdiri teguh dengan kata-katanya. Publik hanya bisa menunggu dan melihat, apakah sumpah setia ini akan bertahan selamanya, atau justru menjadi kisah lain yang akan dikenang di kemudian hari.
Artikel Terkait
15 Titik di Jakarta Ditetapkan sebagai Zona Putih Bebas Bendera Parpol
Contraflow Diterapkan di Tol Japek, Arus Mudik Diharapkan Lebih Lancar
Ragunan Buka Lebih Awal Sambut Gelombang Pengunjung Nataru
Stasiun Pasar Senen Ramai Tak Biasa di Hari Natal 2025