Akhir Perjalanan Sang Maestro: Mai Duc Chung Pamit dari Sepak Bola Wanita Vietnam

- Rabu, 24 Desember 2025 | 14:24 WIB
Akhir Perjalanan Sang Maestro: Mai Duc Chung Pamit dari Sepak Bola Wanita Vietnam

Sebelum menjadi pelatih yang disegani, Chung adalah mantan pemain timnas. Dia pernah membela beberapa klub di era 70-an dan awal 80-an, dengan lima kali tampil untuk negaranya.

Transisi ke dunia kepelatihan pun dimulai. Awalnya, ia menjadi asisten pelatih asing Alfred Riedl. Kesempatan besar datang pada 2007, saat ia mengambil alih tim Olimpiade Vietnam ketika Riedl sakit. Namun, perjalanannya dengan tim U-23 justru berakhir pahit dengan kekalahan telak 0-5 dari Singapura – sebuah rekor buruk yang masih melekat.

Meski begitu, Chung bangkit. Di tahun berikutnya, ia membawa tim U-22 Vietnam menjuarai Piala Merdeka 2008 di Malaysia. Lalu, kariernya merambah ke level klub. Ia sempat membawa Becamex Binh Duong melaju hingga semifinal AFC Cup 2009, prestasi terbaik klub Vietnam di Asia saat itu. Ada juga gelar Piala Nasional 2011 bersama Navibank Saigon.

Namun, takdirnya sepertinya memang berada di sepak bola wanita. Pada 2014, ia kembali ke tim yang dicintainya. Dan periode inilah yang paling gemilang. Enam emas SEA Games, gelar AFF, dan tentu saja, tiket ke Piala Dunia. Di sela-sela itu, ia bahkan sempat menjadi pelatih interim timnas pria pada 2017, meraih dua kemenangan penting sebelum kembali fokus ke The Golden Girls.

Dua Kali Gagal Pensiun

Menariknya, niat pensiun Chung ini sudah dua kali disampaikan sebelumnya. Pada 2022, ia sempat ingin mundur, tapi VFF membujuknya untuk memperpanjang kontrak setahun. Lalu di Oktober 2023, ia kembali bersikeras. “Aku sudah memutuskan untuk berhenti saat kontrakku habis akhir 2023 nanti. Aku sudah terlalu lama di sini, lebih baik punya pelatih baru,” ujarnya waktu itu.

Tapi lagi-lagi, ia bertahan untuk satu tugas terakhir di SEA Games 2025. Kini, setelah semua misi selesai, sang maestro benar-benar mengucapkan selamat tinggal. Menurut laporan, VFF telah menunjuk Hoang Van Phuc sebagai pelatih sementara untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan legenda ini. Sebuah babak baru pun dimulai, tanpa sosok yang telah menjadi pondasinya.


Halaman:

Komentar