"Keputusan pembagian dividen interim tersebut didukung oleh kinerja keuangan yang tetap solid hingga akhir November 2025," kata Adhika.
Ia menekankan, posisi permodalan dan likuiditas perseroan tetap terjaga di tengah segala dinamika ekonomi yang terjadi.
Dividen interim ini rencananya dibagikan sebesar Rp100 per saham. Total nilai distribusinya mencapai sekitar Rp9,3 triliun angka yang masih bersifat indikatif dan bisa menyesuaikan dengan data final nanti. Pembayarannya dijadwalkan terealisasi pada 14 Januari 2026.
Jadwal korporasinya sudah ditetapkan. Saham BMRI akan diperdagangkan cum-dividend pada 5 Januari 2026, lalu ex-dividend keesokan harinya (6 Januari). Tanggal pencatatan pemegang saham (recording date) jatuh pada 7 Januari 2026.
Bagi Adhika, langkah ini bukan sekadar rutinitas. "Pembagian dividen interim ini menjadi bukti konsistensi Bank Mandiri dalam memberikan nilai optimal bagi para pemegang saham," paparnya.
Lebih dari itu, ia melihatnya sebagai bentuk kontribusi nyata bank untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, terutama melalui sinergi di sektor-sektor produktif dan kerakyatan.
Jadi, dengan kinerja kredit yang kuat dan komitmen bagi hasil yang jelas, Bank Mandiri seperti ingin menunjukkan pijakannya yang kian mantap. Mereka tampak siap menghadapi tahun-tahun mendatang.
Artikel Terkait
Kereta Setan hingga Klub Eksklusif: Kisah Motor yang Mengubah Jalanan Hindia Belanda
Cinta Seperti Beringin: Ketika Seorang Suami Menjawab Pertanyaan yang Menohok
PVJ: Museum Kesenjangan dan Ritual Mingguan Kaum Numpang
Klaim 6.000 Tewas: Laporan Mencekam dari Garis Depan Kamboja-Thailand