Ia pun merasakan langsung kesulitan itu. "Aku menyadari dan aku merasakan begitu sampai sana aku minim listrik dan minim Wi-Fi, apa namanya sinyal ya. Sinyal itu enggak ada selama di Aceh," imbuh Ricis.
Mengingat kembali suasana di lokasi, Ricis nyaris tak kuasa menahan air mata. Penderitaan warga yang kehilangan tempat tinggal dan keluarga terasa sangat menghantam. Rasanya sakit.
Tapi, perasaan itu ia pendam dalam-dalam selama di Aceh. Ia punya alasan kuat untuk tidak menunjukkannya.
"Sangat hancur ya, makanya setiap aku ke sana, setiap aku charity ke tempat-tempat bencana, setiap aku mendatangi teman-teman yang terdampak, itu kalau bisa sebisa mungkin tidak pernah menjatuhkan air mata karena aku tidak mau menambah luka mereka, mengingatkan kembali luka mereka," katanya.
"Jadi memang aku ke sana sebisa mungkin aku memberikan kebahagiaan untuk orang-orang di sana," pungkas Ricis.
Artikel Terkait
Metrodata Luncurkan Megarock, Platform AI End-to-End untuk Dongkrak Transformasi Digital
Grab Siapkan Jaminan Kejar Pesawat Rp 3,3 Juta untuk Penumpang Bandara
Stefan William Tertawa Sepanjang Syuting di Debut Komedinya
BNI Siapkan Rp19,5 Triliun untuk Antisipasi Banjir Transaksi Nataru