HELSINKI – Skandal rasis yang menyangkut gestur “mata sipit” akhirnya mendapat respons langsung dari pucuk pimpinan. Perdana Menteri Finlandia, Petteri Orpo, turun tangan dan secara terbuka menyampaikan permintaan maaf. Lewat sebuah pernyataan video, dia mengakui betapa seriusnya masalah ini.
Video permintaan maaf itu dirilis khusus melalui Kedutaan Besar Finlandia di China, Jepang, dan Korea Selatan. Sebuah langkah yang jelas menunjukkan keprihatinan atas dampak yang meluas di kawasan Asia.
“Unggahan-unggahan ini tidak mencerminkan nilai-nilai kesetaraan dan inklusi Finlandia,” tegas Orpo dalam pernyataannya.
Dia juga menambahkan, “Pesan kami, baik di dalam negeri maupun untuk rekan-rekan internasional, adalah bahwa pemerintah menanggapi rasisme dengan serius. Komitmen kami untuk memeranginya tidak main-main.”
Namun begitu, perlu dicatat bahwa unggahan-unggahan kontroversial itu bukan berasal dari Orpo sendiri. Sumber masalahnya justru datang dari dalam koalisinya sendiri, yakni dari politisi Partai Finlandia yang beraliran sayap kanan. Media lokal pun ramai memberitakannya, bahkan memberi julukan kasus ini dengan sebutan skandal “mata sipit”.
Semuanya berawal dari unggahan Sarah Dzafce, pemegang gelar Miss Finlandia. Dia mengunggah foto dirinya menarik sudut mata dengan keterangan “makan bersama orang China”. Reaksi masyarakat pun meledak. Kecaman berdatangan dari berbagai penjuru.
Artikel Terkait
Waspada Macet Parah, Puncak Mudik Natal 2025 Diprediksi 22 dan 24 Desember
Van Bronckhorst Dinilai Lebih Cocok, PSSI Targetkan Umumkan Pelatih Januari
Hodak Berharap Persib Hindari Momok Pohang di 16 Besar
Sambhasana Shristi: Ketika Orientasi Kampus Tak Sekadar Perkenalan