Untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis, pemerintah punya rencana besar. Salah satunya, menambah jumlah sapi perah di dalam negeri. Pasalnya, saat ini kita masih sangat bergantung pada susu impor. Faktanya, sekitar 80% kebutuhan nasional masih dipasok dari luar.
Hal ini diungkapkan oleh I Ketut Wirata, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian. Menurutnya, kondisi defisit ini jelas tak bisa dibiarkan terus-menerus.
"Jadi, strategi besarnya ya menambah populasi sapi perah," ujar Ketut.
Pernyataan itu disampaikannya dalam acara perayaan 50 tahun kemitraan Nestle Indonesia dengan peternak lokal, di Jakarta, Senin lalu. Caranya, dengan memperbanyak unit usaha atau pabrik pengolahan susu yang terintegrasi langsung dengan peternakan. Harapannya, produksi susu lokal bisa naik signifikan.
"Lambat laun, ketergantungan pada impor akan berkurang. Targetnya, saat produksi dalam negeri sudah capai 80-90 persen, kita bisa swasembada," lanjutnya penuh harap.
Artikel Terkait
UMP 2026 Segera Diteken, Besaran Kenaikan Masih Jadi Misteri
Menteri ESDM Pastikan Stok BBM dan Elpiji Aman untuk Nataru
Bencana Sumatera: 140 Ribu Rumah Porak Poranda, Pemerintah Siapkan Relokasi
OJK Pacu Regulasi ETF Emas Syariah, BRI-MI Gandeng Pegadaian dan CIMB Niaga