Bagi para traveler yang sering naik pesawat, headphone memang jadi penyelamat. Terutama saat penerbangan jarak jauh yang melelahkan. Selain buat mendengarkan musik atau menonton film, alat ini ampuh meredam suara bising entah itu tangisan bayi atau obrolan penumpang lain yang tak kunjung henti.
Tapi, hati-hati. Menurut para pramugari, ada waktu yang tepat dan tidak tepat untuk memakainya. Kalau salah timing, bisa berisiko.
Sejumlah awak kabin mengungkapkan kekhawatiran mereka. Penumpang yang asyik pakai headphone, apalagi model noise-cancelling, sering kali kehilangan kesadaran akan lingkungan sekitarnya. Menurut mereka, hal ini bisa jadi masalah serius saat keadaan darurat terjadi. Informasi ini dilaporkan oleh nine.travel.com.au.
Evakuasi Darurat? Setengah Penumpang Bisa Tertinggal
Rich Henderson, seorang pramugara berpengalaman 12 tahun, mengaku khawatir. Ia merasa banyak penumpang mungkin tidak akan merespons instruksi keselamatan jika bencana benar-benar terjadi.
“Tugas utama kami di pesawat sebenarnya adalah keselamatan. Kami sering bercanda, tapi ini serius: jika terjadi keadaan darurat, bisa jadi setengah penumpang masih akan duduk tenang. Mereka pakai headphone peredam bising dan asyik dengan ponsel,” ujar Henderson.
“Mereka sama sekali tidak memperhatikan sekeliling. Itu agak menakutkan,” lanjutnya.
Di sisi lain, masalahnya tak cuma soal keselamatan. Awak kabin lain menambahkan, banyak penumpang juga melewatkan pembagian makanan dan minuman karena tidak sadar troli sudah lewat di depan hidung. Alhasil, tak sedikit yang kesal karena merasa dilewatkan padahal sebenarnya mereka yang tidak aware.
Artikel Terkait
Sutradara Legendaris Rob Reiner dan Istri Ditemukan Tewas, Polisi Selidiki Dugaan Pembunuhan Ganda
Menteri Kehutanan Cabut 22 Izin Usaha Hutan, Sasar Lahan Lebih dari Satu Juta Hektare
Menhub Ajak Warga Nikmati Diskon Mudik Natal-Tahun Baru, Ini Rinciannya
Manufaktur Non-Migas Pacu Ekonomi, Tumbuh Lebih Kencang dari PDB Nasional