Sementara itu, daftar orang yang masih hilang tercatat sebanyak 212 orang. Abdul menyebut pencatatan data ini bersifat dinamis, sehingga angkanya bisa berubah dari hari ke hari. Perubahan itu tak selalu karena temuan baru di lapangan.
Ia menjelaskan, pembaruan data juga datang dari proses identifikasi. Bisa saja seorang korban yang sudah ditemukan, setelah dikonfirmasi ulang, ternyata berasal dari wilayah yang berbeda dari perkiraan awal.
"Misalnya, awalnya diduga warga kabupaten A, setelah dikonfirmasi ternyata dari kabupaten B. Itu pun mempengaruhi penghitungan data korban hilang," katanya menerangkan.
Situasinya memang rumit. Di tengah kesedihan dan upaya pemulihan, proses pendataan punya tantangannya sendiri, menuntut ketelitian ekstra di lapangan.
Artikel Terkait
Bantuan Logistik Hanya Bisa Turun dari Langit di Enam Wilayah Sumatera
Aktor Peter Greene, Sosok Jahat di Pulp Fiction, Meninggal dalam Kondisi Misterius
Peradi Bersatu Desak Penahanan Roy Suryo Usai Gelar Perkara Ijazah Jokowi
Kebakaran Hanguskan 350 Kios Buah di Pasar Induk Kramat Jati