Di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu malam itu, suasana terasa berat. Timnas Indonesia U-22 baru saja tiba dari SEA Games 2025 dengan kenyataan pahit: gagal melaju ke semifinal. Meski menang 3-1 atas Myanmar di laga pamungkas, produktivitas gol mereka kalah dari Malaysia, yang akhirnya merebut tiket runner-up terbaik. Perjalanan sang juara bertahan pun terhenti lebih awal.
Pelatih Indra Sjafri tak tinggal diam melihat anak asuhnya pulang dengan kekecewaan. Sebelum berpisah dan para pemain kembali ke klub masing-masing, ia menyampaikan pesan yang cukup menyentuh. Intinya sederhana: ini bukan akhir segalanya.
“Mereka ini kan adalah pemain-pemain profesional yang milik klub. SEA Games bukan akhir dari segalanya untuk mereka dan mereka kembali ke klub,” ujar Indra kepada para wartawan, termasuk Okezone, di bandara.
“Dan saya berharap itu dia menempa diri lagi untuk bisa terus menjadi pemain yang dari kompetisi-kompetisi makin berkualitas,” sambung pria asal Sumatra Barat itu. Ia tak ingin kegagalan ini diratapi terlalu lama. Yang penting, para pemain bisa bangkit dan memperbaiki diri.
Namun begitu, Indra tak menampik bahwa hasil minor ini adalah pukulan telak. Sebagai pelatih, ia mengakui tanggung jawab penuh ada di pundaknya. Apalagi, ekspektasi publik memang tinggi. Target medali perak dari Kemenpora pun akhirnya tak tersentuh.
Artikel Terkait
Jakarta Diselimuti Awan, Kepulauan Seribu Berpotensi Hujan Ringan
Timnas Futsal Indonesia Hadapi Myanmar di Laga Pembuka SEA Games 2025
Pasca Banjir Aceh, Akses Jalan Nasional Masih Bertahap Pulih
Ammar Zoni Hanya Transit di Jakarta untuk Sidang, Lalu Kembali ke Nusakambangan