Langkat, Sabtu siang itu, cuaca terik tak menyurutkan langkah Presiden Prabowo Subianto meninjau posko pengungsi. Di sela kunjungannya, ia menyampaikan tekad tegas pemerintah untuk menertibkan pembalakan liar. Praktik inilah yang disebutnya memperparah kerusakan alam dan ikut menyuburkan bencana seperti banjir bandang yang baru saja melanda.
"Justru saya mau tertibkan semua itu," tegas Prabowo, suaranya lantang.
"Pembalakan liar akan kita tertibkan, sudah mulai kami tertibkan."
Statemen ini bukan tanpa alasan. Imbas dari banjir bandang di Aceh dan Sumatera Utara, tumpukan kayu gelondongan ikut hanyut memenuhi sungai. Fenomena itu langsung menjadi perhatian serius. Polri pun bergerak cepat, membentuk satgas khusus untuk menyelidikinya. Kabar terbaru, mereka sudah mengantongi nama-nama tersangka.
Menurut penyelidikan sementara, aktivitas ilegal ini terbilang terorganisir. Di hulu Sungai Tamiang, Aceh, misalnya, terjadi penebangan dan pembukaan lahan secara liar. Yang cukup cerdik, para pelaku disebut menunggu momen debit air naik untuk menghanyutkan kayu curiannya. Selain di Aceh, sorotan juga mengarah ke Tapanuli Selatan.
Namun begitu, fokus pemerintah tak cuma pada penertiban. Prabowo juga meluangkan waktu mengevaluasi penanganan korban. Ia mengunjungi sejumlah daerah terdampak seperti Takengon, Bener Meriah, dan Aceh Tamiang. Secara umum, situasi di lapangan dinilainya sudah lebih terkendali, meski masih ada ganjalan.
"Ya, saya lihat keadaan terkendali," ujarnya.
"Saya cek terus sana sini memang keadaan alam, keadaan fisik, ada keterlambatan sedikit. Tapi saya cek semua ke tempat pengungsi, kondisi mereka baik, pelayanan pada mereka baik, suplai pangan cukup."
Artikel Terkait
Guncangan Pasar: Larry Ellison Kehilangan Rp 415 Triliun dalam Sehari
Dantara dan Mitra Yordania Jajaki Investasi Strategis dari Infrastruktur hingga Digital
LAS! Siap Luncurkan Album dan Tur Lintas Pulau di Awal 2026
Pemerintah Janji Rehabilitasi Daerah Bencana Selesai dalam Hitungan Bulan