Direktur Utama Kalista, Albert Aulia Ilyas, kemudian membeberkan rincian target jangka menengah mereka.
"Targetnya adalah 25 persen (dari 4.000 unit bus listrik) sampai 2030. Kemudian kita coba terus berkolaborasi dengan stakeholders. Baik itu Agen Pemegang Merek (APM), (penyedia) charger, operatornya," jelas Albert.
Namun begitu, mencapai angka itu tentu butuh persiapan matang. Albert mengakui, pihaknya tengah menyiapkan sejumlah strategi. Salah satunya dengan membuka pintu uji coba bagi siapapun yang penasaran dan tertarik beralih ke elektrifikasi. Dengan cara ini, keunggulan riil kendaraan listrik bisa dirasakan langsung.
Albert tampaknya optimis. Menurutnya, peralihan ini hanya soal waktu belaka.
"Ini hanya masalah waktu, melihat penetrasi mobil penumpang (bertenaga listrik murni) sudah 11 persen (pangsa pasarnya)," katanya menutup pembicaraan.
Nampaknya, jalan menuju transportasi umum yang lebih bersih di Jakarta sudah mulai terlihat, meski masih panjang.
Artikel Terkait
Embung Lapangan Merah Diresmikan, Solusi Banjir untuk Jagakarsa dan Sekitarnya
AHY Turun Langsung ke Aceh Tamiang, Tinjau Pemulihan Pascabencana
Thailand Beri Jaminan Keamanan Atlet Kamboja di SEA Games 2025 Meski Konflik Perbatasan
Wakil Presiden SKK Migas Tewas dalam Kecelakaan Sepeda Tabrak Bus Transjakarta