"Tapi tetap ada yang diimpor, misalnya itu ada beras Jepang, itu orang (Jepang) makan katanya susah kalau pakai beras kita. Ada juga yang industri, ada juga beras katanya untuk orang sakit, beras basmati, apa pun itu lah,"
ujarnya menjelaskan. Jadi, impor untuk beras industri, beras khusus diet, atau jenis premium seperti beras Jepang masih akan berjalan.
Intinya, pesannya sederhana. Pemerintah ingin memastikan beras yang biasa dikonsumsi mayoritas rakyat Indonesia benar-benar bersumber dari dalam negeri.
"Tapi yang kita makan, yang biasa kita impor, tidak diimpor lagi,"
tegas Zulhas menutup pembicaraan. Target swasembada itu, jika tercapai, tentu akan menjadi pencapaian penting di tengah gejolak ketahanan pangan global.
Artikel Terkait
Gawang Tak Tembus, Laga Perdana Indonesia vs Filipina Masih Nol-nol
Luna Maya dan RCTI+ Hadirkan Sportainment Lewat Sportstive+
Zulkifli Hasan Buka Suara: Gotong Beras Bukan Pencitraan, Ini Kebiasaan Sejak Kecil
Fairus Khalisa Putri: Debut Piala Asia di Usia 16 dan Perjalanan Tak Biasa dari Bek ke Kiper