"Tapi tetap ada yang diimpor, misalnya itu ada beras Jepang, itu orang (Jepang) makan katanya susah kalau pakai beras kita. Ada juga yang industri, ada juga beras katanya untuk orang sakit, beras basmati, apapun itu lah," jelasnya dengan gaya bicara yang santai.
Intinya, jenis beras yang selama ini membanjiri pasar ritel dan jadi konsumsi harian masyarakat, tidak akan lagi diimpor. Poin itu ia tekankan.
"Tapi yang kita makan, yang biasa kita impor, tidak diimpor lagi," tegas Zulhas.
Jadi, kabar baiknya jelas: kemandirian untuk beras pokok kita hampir terwujud. Meski di lapangan, tantangan menjaga stabilitas harga dan distribusi yang merata tetap menunggu. Pencapaian ini, jika diumumkan nanti, tentu akan menjadi momentum penting. Tapi semua mata sekarang tertuju pada realisasi di tingkat petani dan konsumen.
Artikel Terkait
Lebih dari 1.600 Ton Bantuan dan Tenda Sekolah Darurat Dikirim ke Korban Banjir Sumatera
Putin Buka Peluang Nuklir Sipil dalam Pertemuan Hangat dengan Prabowo di Kremlin
McPherson Tak Puas Cuma ke Semifinal, Filipina U-22 Bidik Medali SEA Games 2025
Gus Ipul Tegaskan Aturan Donasi Justru Tingkatkan Kredibilitas Lembaga Sosial