Menteri Agama Nasaruddin Umar mengingatkan kita semua tentang satu hal yang sering terlupa: menjaga alam bukan sekadar aksi sosial, tapi panggilan spiritual. Hal ini ia sampaikan dalam sebuah dialog kerukunan lintas agama di kantor Kemenag, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu.
Menurutnya, kerukunan yang hakiki punya dua dimensi. Tak cuma horizontal antar sesama manusia, tapi juga vertikal dengan alam semesta ciptaan Tuhan. "Inilah panggilan zaman," tegasnya, "untuk membangun kembali relasi spiritual dengan alam."
Pernyataan itu bukan tanpa dasar. Umar lantas mengajak hadirin menyelami konsep ekoteologi atau teologi ekologis. Intinya sederhana: bumi ini titipan, bukan warisan. Sebuah amanah Ilahi yang harus kita jaga, bukan eksploitasi seenaknya.
"Melukai bumi, merusak air dan udara, mencemari atau merusak hutan," ujarnya dengan nada serius, "sejatinya adalah bentuk pengkhianatan terhadap pesan langit."
Artikel Terkait
Tim DVI Percepat Identifikasi Korban, Bantuan Logistik Mengalir Deras ke Sumatera Barat
RSUD Aceh Tamiang Berjuang Bangkit dari Kubangan Lumpur
Gudang di Kalideres Ludes Dihanguskan Si Jago Merah
Kementerian PKP Siagakan Ratusan Unit Rumah Darurat untuk Korban Banjir Bandang Sumatera