Sepanjang periode Januari hingga November 2025, PT Kereta Api Indonesia (KAI) berhasil mengangkut lebih dari 521 ribu ton komoditas perkebunan. Mayoritas muatan itu, tak lain adalah produk berbasis kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO). Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan gambaran dari ritme distribusi yang terus bergerak, terutama dari sentra-sentra produksi seperti Sumatera Utara.
Anne Purba, Vice President Corporate Communication KAI, menjelaskan bahwa pengangkutan ini punya peran krusial. Tujuannya untuk menopang kebutuhan masyarakat dan industri, terlebih lagi saat menghadapi momen Natal dan Tahun Baru mendatang.
"Kelancaran distribusi komoditas perkebunan membantu menjaga aktivitas ekonomi tetap bergerak menjelang Nataru,"
ungkapnya dalam keterangan resmi yang diterima Sabtu lalu, 5 Desember 2025.
Memang, kelancaran arus barang ini pengaruhnya langsung terasa. Ia berkaitan erat dengan ketersediaan bahan pangan di pasaran, mulai dari minyak goreng, produk olahan, sampai barang-barang rumah tangga yang permintaannya biasanya melonjak di penghujung tahun. Menurut Anne, puncak pengiriman justru terjadi di awal tahun, tepatnya Januari 2025, dengan volume mencapai 59.514 ton. Ritme yang stabil sejak itu memberi kepastian pasokan bagi banyak pabrik pengolahan.
Artikel Terkait
Emas Hijau Indonesia Siap Gemparkan Paris, Targetkan Transaksi Rp 132 Miliar
Prabowo: Helikopter dan Pesawat Angkut Baru untuk Menyelamatkan, Bukan Berperang
Perceraian, Konser, dan Dukungan: Sorotan Sepele Selebritas Indonesia
Serangan Beruang di Jepang Tembus Rekor, 230 Korban dalam 8 Bulan