Hal serupa berlaku untuk pasokan BBM. Pemerintah diklaim terus berkoordinasi agar bahan bakar vital itu bisa segera sampai ke lokasi bencana. Bahkan, dengan cara-cara yang tidak biasa.
"Termasuk harus menggunakan cara-cara yang mungkin tidak normal ya," ujar Prasetyo.
"Kan BBM bagaimana kita usahakan bisa dilakukan dropping dari udara karena memang menyesuaikan dengan kondisi bencana yang kita hadapi di lapangan."
Lalu, bagaimana dengan anggaran? Prasetyo juga menjawab ini. Ia memastikan dana untuk penanganan bencana sangat mencukupi. Ada Dana Siap Pakai (DSP) dalam APBN yang dikhususkan untuk kesiapsiagaan bencana. Nilainya disebutkan mencapai lebih dari Rp500 miliar.
Dan jika ternyata perlu tambahan, Presiden sudah memberi instruksi langsung. "Bapak Presiden sudah memberikan instruksi secara langsung, apabila Dana Siap Pakai secara jumlah nominal itu perlu dilakukan penambahan, maka akan dilakukan penambahan. Dan ini juga termasuk berlaku kepada beberapa K/L terkait," jelasnya.
Jadi, untuk sekarang, pemerintah memilih mengandalkan kekuatan sendiri. Sambil tetap berterima kasih pada dunia internasional yang sudah menunjukkan solidaritasnya.
Artikel Terkait
Panglima TNI Buka Suara soal Bantuan Dilempar dari Helikopter: Ada Kabel, Tak Bisa Mendarat
Yogyakarta Siap Gelar Puncak Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2025
PNM Hadirkan Layanan Inklusif, dari Website hingga Pelatihan untuk Penyandang Disabilitas
Kapal Logistik TNI AD Angkut 88,5 Ton Bantuan untuk Korban Bencana Sumatera