Kalimat itu diucapkannya dengan nada datar, tanpa embel-embel dramatis. Seolah itulah inti dari semua yang ingin disampaikannya.
Menurut sejumlah saksi yang hadir, proses mediasi seharusnya berlangsung hari itu. Tapi karena hanya satu pihak yang datang, ya tentu saja agenda itu batal. Andrew sendiri tak banyak berkomentar lebih lanjut. Setelah menyampaikan pesan singkatnya, ia pun berpamitan dan meninggalkan gedung pengadilan dengan langkah tenang.
Memang, perceraian selalu punya cerita pilu di baliknya. Tapi dari caranya bersikap hari itu, Andrew seperti ingin menunjukkan bahwa semua bisa dijalani dengan kepala dingin. Batik yang dikenakannya mungkin bukan sekadar pakaian, melainkan simbol bahwa ia masih menghargai tradisi dan kesopanan di tengah situasi yang tak mudah.
Artikel Terkait
Kisah Pilu Aditya Herpavi: Dari Jualan Snack di Pasar Jatinegara Hingga Lulus Kuliah
Gus Irfan Bongkar Alasan Kuota Haji Jawa Barat Dipangkas
Di Balik Peringatan Hari Guru, Perlindungan dan Kesejahteraan Masih Jadi Mimpi
Karsa Budaya Prima: Ketika CSR Menjadi Nadi Pelestarian Warisan Nusantara